Setia Hati dan Misteri Kembang Wijoyo Kusumo
INi bukan isu baru yang dimunculkan,Tapi sekedar "istilah'' yang kami
artikan ketika banyak para generasi muda mencari identitas diri Apa SH
yang diikutinya selama ini ? bahkan sesuatu yang klise pun menjadi
perdebatan bahwa SH saya lah yang asli ! . Saudaraku , perselisihan ini
harus segera diakhiri dengan menelusuri jalan terjal dan bekelok demi
sejarah yang benar.Ketika sejarah telah berbicara,maka siapkah kita
"legowo"? menerima dengan lapang dada ,apa SH kita ?
Saudaraku,Menjadi BIjak itu baik, dan menjadi sabar itu akan tenang ! tapi diam agar berarti emas juga salah
! . Berbicaralah dengan dasar,dan fakta,karena dari mulut kemulut saja
tidak akan menjadi baik tanpa kita tergelitik untuk mengejar terus
muara sejarah ini.
Baiklah kita mulai saja, Setia Hati ini di mulai dari seorang manusia
yang kemudian tercerahkan karena rasa keingintahuannya yang begitu
besar.Hingga berguru kemanapun mutiara ilmu itu bertahta, beliau kejar
,hingga tersebutlah lelaki muda bernama Masdan itu dengan kepiawaiannya
dalam olah gerak permainan silat yang dinamakan "Joyo gendilo cipto
mulyo"," Sedulur Tunggal Kecer" . Jika kita melihat jauh di masa itu,
adalah masa sebelum kemerdekaan.Yang mana segala sesuatu akan dalam
pengawasan bangsa penjajah,jelas ini memunculkan berbagai prilaku dan
kebiasaan,yang mengarah akhirnya bagaimana caranya mengakhiri
penderitaan bangsa ini.Jadi bela diri pencak silat menjadi nyawa kedua
untuk mempertahankan diri .Beradu , berperang pun saat itu adalah pada
situasi dan kondisi yang tepat.Jadi sangatlah Naif jika kemampuan kita
sekarang ini akhirnya untuk memerangi saudara sendiri. Mari kita
lanjutkan ,Karena Setia Hati masih dalam bentuk paguyuban ,maka segala
apa yang menjadi titah guru adalah sabda.Begitu juga dengan Bapak masdan
,yang saat itu mempunyai beberapa murid ,dan normalnya setiap kelas
pasti akan dihuni murid dengan tingkat kecerdasan yang berbeda.Ada yang
mampu mencerna ilmu dengan tepat ,penuh dan patuh, tapi juga ada yang
"asal" bahkan mencoba coba untuk memodifikasi ilmu itu. Guru besar
sebagai penemu sebuah ilmu tentunya memiliki semua kunci atas ujian
ataupun soal soal jawaban . Nah otomatis darisini saudara akan berfikir,
apakah semua ilmu itu diberikan kepada semua muridnya ? apalagi dengan
tingkat kemampuan yang berbeda? atau bahkan jika
Kepatuhan,kedisiplinan,kesetiaan pun di berlakukan, pada siapa kira kira
Bapak Masdan akan membukan pencerahan itu sepenuhnya ? ini misteri
yang belum terpecahkan , dan kalaupun sudah ,pasti tersimpan rapat
rapat agar tidak menimbulkan pertikaian baru. jadi jika kebiasaan buruk
" pertikaian" " tawuran" "saling serang " ini terus dilanjutkan , maka
betapa rendah dan hinanya cara berfikir kita .
Saudaraku , Jelas Kembang Wijoyo Kusumo itu ada pada tangan kanan
seorang murid kinasih dan sangat dipercaya Bapak Masdan. Tapi sudahlah
sampai disini semestinya kita bisa bersikap bijak , bahwa kita selalu
membutuhkan orang lain,asalkan tidak ada pengkhianatan.
Saudaraku , sampai disini apakah anda memahami tulisan saya ? intinya
adalah : perdebatan panjang yang selama ini meminta korban nyawa cukup
hentikan ! mari berfikir dan bersikap bijak dibawah aturan organisasi
kita masing masing dengan tidak meninggalkan sikap saling menghormati
satu sama lain,tidak ada manusia yang sempurna.Bapak masdan meninggalkan
ilmu ini untuk di cerna, di amalkan dalam koridor kemaslahatan amar
ma'ruf nahi munkar, bukan untuk menciptakan bajingan bajingan ,preman
dan dajjal di dunia