sejarah singkat PSHT ranting Panggungrejo

panggungrejo kecamatan yang terletak di bagian selatan dari kabupaten blitar. sebelah selatan panggungrejo berbatasan langsung dengan samudra hindia/ pantai laut selatan, bagian utara berbatasan dengan kecamatan lodoyo, bagian timur berbatasan dengan kecamatan binangun, bagian barat berbatasan dengan kecamatan wonotirto dan ngeni.ranting panggungrejo berdiri pada tahun 2004 dengan ketua ranting saudara tertua mas SUPRIANTO. termasuk muda untuk ukuran ranting tapi jangan pandang sebelah mata karena diranting panggungrejo sekarang sudah memiliki warga dengan jumlah hingga ratusan warga.perkembangannya sudah sangat pesat sekali.mulai tahun 2005 diketuai oleh saudara tua SUKANI AGUNG WIBOWO, sekertaris WIYONO pada tahun ini perkembangan PSHT disini sudah mencakup seluruh wilayah di kecamatan panggungrejo. Pada tahun-tahun berikutnya PSHT panggungrejo sudah sangat pesat sekali perkembangannya, PSHT panggungrejo mengutamakan persaudaraan diatas segala-galanya.susunan kepengurusan pun tidak didominasi oleh warga-warga tua tetapi selalu ada peremajaan di setiap tahunnya,sehingga yang muda pun tidak ketinggalan dalm memajukan perkembangan PSHT di kawasan panggungrejo.ANGGOTA PSHT ranting panggungrejo sampai saat ini mencapai sekitar 800an warga. SUSUNAN KEPENGURUSAN PSHT saat ini: KETUA : SUKANI AGUNG WIBOWO ( 2005- sekarang...) WAKIL KETUA : ANANG SUBAGYO (2006 - sekarang...) SEKERTARIS : ARIF FERDIANSYAH ( 2007- 2010) BOBY KURNIAWAN ( 2010- sekarang ) BENDAHARA : DIDIK ARIANTO ( 2008 - sekarang...) ARIF FERDIANSYAH ( 2010 - sekarang) Tim pelatih ranting panggungrejo KETUA : ARIF FERDIANSYAH ANGGOTA : Smua warga PSHT panggungrejo SEKSI PUBLISHED : BOBY KURNIAWAN YUNIANTO


Minggu, 06 Januari 2013

 MEMAYU HAYUNING BAWANA
Hamemayu ata memayu itu kata kerja, artinya 'membuat ayu' atau mempercantik, memperindah. Hayuning itu kata keadaan, artinya keadaan yang ayu, cantik atau indah. Bawana artinya benua atau bumi. Jadi arti harafiah dari 'memayu hayuning bawana' adalah 'membuat ayu bumi yang (diciptakan)sudah dalam keadaan ayu'. Kata 'bumi' dalam hal ini mempunyai arti ganda, yaitu bumi dan isinya secara fisik atau ecosystem serta kehidupan di bumi. 'Memayu hayuning bawana' secara utuh merupakan falsafah, tujuan dan landasan hidup manusia di bumi (ya tentu di bumi, mau di mana lagi. Falsafah ini diperkenalkan oleh Pujangga Besar Ronggowarsito. Sebagai falsafah dan tujuan hidup, Memayu Hayuning Bawana (MHB)menganjurkan agar manusia hidup digunakan untuk terus menerus meningkatkan kuakitas hidup dan kualitas ecosystem bumi dan jagad raya. MHB terdiri dari tiga bagian, yaitu Memayu Hayuning Pribadi (MHP) dan Memayu Hayuning Bebrayan (MHBr). MHP adalah suatu proses untuk terus menerus meningkatkan kualitas diri kita sebagai manusia (human quality). Bebrayan artinya pergaulan, atau interaksi antar menusia. Jadi MHBr adalah suatu proses untuk terus menerus meningkatkan interaksi antar manusia. MHP dan MHBr pada dasarnya merupakan persyaratan yang diperlukan untuk mencapai tujuan hidup 'Memayu Hayuning Bawana'.Kalau kedua persyaratan ini dipenuhi, maka kehidupan manusia akan indah atau ayu. Bumi sebagai sumber kehidupan akan ayu (tidak rusak) oleh ulah manusia. Manusia hidup rukun, tidak ada perang, permusuhan atau saling benci. Tentu semua itu idealnya begitu karena harapan itu mencerminkan MHB sebagai falsafah hidup. Landasan dari Memayu Hayuning Pribadi adalah 'eling lan waspada'

Tidak ada komentar:

Posting Komentar